Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Perbedaan TSS dan TDS?

Daftar Isi

jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Dalam dunia pengolahan air, terdapat dua istilah yang sering muncul yaitu TSS (Total Suspended Solids) dan TDS (Total Dissolved Solids). Kedua parameter ini digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan atau kebersihan air, namun memiliki perbedaan mendasar. TSS mengacu pada partikel padat yang tersuspensi dalam air, seperti pasir, lumpur, atau bahan organik, yang dapat disaring dengan metode fisik seperti pasir silika. Sementara itu, TDS mencakup zat terlarut dalam air, seperti garam dan mineral, yang tidak dapat dilihat secara kasat mata dan membutuhkan metode pengolahan khusus.

Penting bagi industri maupun rumah tangga untuk memahami perbedaan antara TSS dan TDS karena keduanya mempengaruhi kualitas air yang digunakan. Penggunaan filter yang tepat, seperti pasir silika atau media filter lainnya, membantu mengatasi masalah kekeruhan yang disebabkan oleh TSS, namun tidak cukup untuk menghilangkan TDS. Oleh karena itu, proses pengolahan air perlu disesuaikan berdasarkan jenis kontaminan yang ingin dihilangkan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara TSS dan TDS, serta bagaimana memilih media filter yang tepat untuk mengatasi kedua jenis kontaminan ini.

Apa Itu Pengujian TDS?

Pengujian TDS (Total Dissolved Solids) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah total zat padat yang terlarut dalam air. TDS mengukur semua partikel yang berukuran lebih kecil dari dua mikron, termasuk mineral, garam, logam, dan ion yang terlarut. Berbeda dengan TSS yang mengukur partikel padat yang tersuspensi, TDS mencakup zat yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Pengujian TDS penting dalam berbagai aplikasi, terutama dalam industri pengolahan air, karena dapat memberikan gambaran umum tentang tingkat kemurnian air. Semakin tinggi tingkat TDS dalam air, semakin banyak zat terlarut yang ada, yang bisa memengaruhi rasa, warna, dan kualitas air secara keseluruhan. Air dengan kadar TDS tinggi juga dapat merusak peralatan dan sistem perpipaan, terutama jika air tersebut digunakan untuk keperluan industri.

Salah satu cara umum untuk mengukur TDS adalah dengan menggunakan alat yang disebut TDS meter. Alat ini bekerja dengan cara mengukur konduktivitas listrik air, karena air dengan lebih banyak zat terlarut akan lebih konduktif. Nilai TDS biasanya dinyatakan dalam satuan ppm (parts per million), yang menunjukkan jumlah miligram zat terlarut dalam setiap liter air.

Secara umum, air minum yang ideal memiliki tingkat TDS di bawah 500 ppm. Jika hasil pengujian menunjukkan angka yang lebih tinggi, maka diperlukan langkah-langkah pengolahan tambahan untuk menurunkan kadar TDS, seperti menggunakan teknologi reverse osmosis atau deionisasi.

Berapa TDS Normal untuk Air Minum?

TDS (Total Dissolved Solids) yang ideal untuk air minum berada di bawah 500 ppm (parts per million). Ini berarti bahwa dalam setiap liter air minum, jumlah zat padat terlarut tidak boleh melebihi 500 miligram. Angka ini mengacu pada pedoman dari World Health Organization (WHO), yang menetapkan batas maksimum TDS untuk air minum yang aman dan layak dikonsumsi.

Tingkat TDS dalam air sangat berpengaruh terhadap rasa, kesehatan, dan keawetan peralatan rumah tangga. Air dengan TDS lebih rendah umumnya terasa lebih segar dan bersih, sementara air dengan TDS tinggi dapat meninggalkan rasa pahit atau asin, tergantung pada jenis zat terlarutnya. Selain itu, kadar TDS yang tinggi juga dapat menandakan adanya kontaminasi berbahaya seperti logam berat, meskipun tidak selalu demikian. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pengujian TDS secara rutin, terutama di daerah yang air tanahnya mungkin terpapar polutan.

Meskipun batas maksimum TDS untuk air minum adalah 500 ppm, ada beberapa tingkat TDS yang dianggap optimal. Air dengan TDS antara 100 hingga 300 ppm sering dianggap ideal, karena mengandung mineral yang baik bagi tubuh tanpa terlalu banyak zat terlarut yang bisa memengaruhi rasa atau kualitas air. Di sisi lain, air dengan TDS di bawah 100 ppm cenderung sangat murni dan mungkin terasa hambar karena kekurangan mineral penting seperti kalsium dan magnesium.

Jika pengujian TDS menunjukkan hasil di atas 500 ppm, perlu dipertimbangkan langkah-langkah pengolahan air tambahan seperti filtrasi dengan sistem reverse osmosis (RO) atau demineralisasi, yang mampu menurunkan kadar TDS hingga batas yang aman untuk konsumsi.

jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Bagaimana Cara Menurunkan TDS dengan Resin Kation dan Anion?

Salah satu metode yang efektif untuk menurunkan TDS dalam air adalah dengan menggunakan resin kation dan anion. Teknologi ini sering digunakan dalam sistem demineralisasi air, terutama di aplikasi industri maupun rumah tangga yang memerlukan air dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Resin kation dan anion bekerja dengan prinsip pertukaran ion, di mana ion-ion yang terlarut dalam air ditangkap oleh resin dan digantikan oleh ion lain yang lebih aman atau tidak reaktif.

Resin kation bertugas untuk menangkap ion bermuatan positif seperti kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan natrium (Na+). Ketika air mengalir melalui media resin kation, ion-ion ini digantikan oleh ion hidrogen (H+), yang tidak menambah TDS pada air karena ion hidrogen bersifat netral dalam pengukuran TDS. Proses ini efektif untuk mengurangi kadar mineral seperti kalsium dan magnesium yang sering menyebabkan kekerasan air.

Di sisi lain, resin anion bekerja dengan menangkap ion bermuatan negatif seperti klorida (Cl-), sulfat (SO42-), dan nitrat (NO3-). Ion-ion ini kemudian digantikan oleh ion hidroksida (OH-), yang juga tidak menambah TDS karena saat ion hidrogen dan hidroksida bersatu, mereka membentuk air murni (H2O).

Sistem pertukaran ion menggunakan resin kation dan anion ini sangat efisien dalam menurunkan TDS, terutama untuk kebutuhan air ultra-murni. Namun, salah satu tantangan dari penggunaan resin ini adalah kebutuhan untuk regenerasi berkala. Setelah resin jenuh dengan ion-ion yang telah ditangkap, mereka perlu diregenerasi dengan bahan kimia tertentu agar kembali efektif dalam proses pertukaran ion.

Selain itu, metode ini sering digunakan sebagai bagian dari proses reverse osmosis (RO) atau deionisasi untuk mencapai kualitas air yang lebih tinggi, terutama dalam aplikasi yang membutuhkan air bebas dari mineral dan zat terlarut lainnya.

Resin Kation dan Anion di Ady Water: Amberlite, Lewatit, dan Suqing

Ady Water menyediakan berbagai jenis resin kation dan anion dari merek-merek terkemuka seperti Amberlite, Lewatit, dan Suqing. Masing-masing merek ini menawarkan produk dengan spesifikasi dan kualitas yang berbeda, memungkinkan Anda untuk memilih resin yang paling sesuai dengan kebutuhan sistem pengolahan air Anda.

Amberlite adalah salah satu merek resin terkenal yang dikenal karena kualitas dan keandalannya dalam proses pertukaran ion. Resin Amberlite tersedia dalam berbagai tipe, termasuk resin kation dan anion, yang dirancang untuk menangani berbagai jenis kontaminan dalam air. Amberlite dikenal karena kemampuan pertukaran ion yang tinggi dan daya tahan yang baik terhadap berbagai kondisi operasional.

Lewatit juga merupakan pilihan populer untuk resin pertukaran ion. Produk Lewatit dirancang untuk efisiensi maksimum dalam proses demineralisasi dan softening air. Dengan berbagai opsi resin yang tersedia, Lewatit menawarkan solusi fleksibel untuk berbagai aplikasi, baik itu untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Resin Lewatit dikenal karena kemampuannya untuk mempertahankan performa tinggi meskipun dalam kondisi penggunaan yang berat.

Suqing adalah merek yang menawarkan resin dengan performa unggul dalam pengolahan air. Produk Suqing dirancang untuk memberikan efisiensi pertukaran ion yang optimal, serta memiliki ketahanan yang baik terhadap kontaminan dan gangguan operasional. Resin Suqing sering dipilih untuk aplikasi yang memerlukan kualitas air ultra-murni, seperti dalam industri farmasi atau elektronik.

Di Ady Water, kami mengetahui bahwa semua resin yang kami tawarkan memiliki kualitas terbaik dan dapat memenuhi standar industri. Dengan berbagai pilihan merek dan tipe resin, Anda dapat menemukan produk yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan kebutuhan pengolahan air Anda. Kami juga siap memberikan konsultasi dan dukungan teknis untuk membantu Anda memilih resin yang paling cocok untuk sistem Anda.

Ady Water, supplier produk: [Resin Kation Anion]

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0851 9521 7211]

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball
  • Silica Gel

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog

Posting Komentar untuk "Apa Perbedaan TSS dan TDS?"